KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala
puji bagi Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang memberikan
kemudahan kepada kami dalam menyusun tugas makalah ini dengan penuh kesungguhan
sehingga tugas ini dapat terwujud sesuai harapan, meskipun kami sangat mengakui
dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan.
Makalah ini akan membahas tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Masyarakat Indonesia.
Penyusun berharap karya tulis ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penyusun yang masih sangat perlu banyak belajar, umumnya bagi pembaca yang
budiman.
Saran dan kritik sangat kami
harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya dan pengetahuan
kami dalam menyusun karya tulis ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Cirebon,
Oktober
2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar
isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2. Rumusan
Masalah ..................................................................................................... 1
1.3. Tujuan
Masalah ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1. Sejarah
Mesir............................................................................................................. 2
2.2. Budaya Dan
Peradaban Mesir................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Mesir
mempunyai banyak peradaban, mempunyai banyak kisah-kisah yang mungkin belum
tentu banyak orang mengetahui tentangnya yang dimana peradaban sejak Nabi saw
hingga masa kini, disini saya selaku penulis akan mencoba menjelaskan dengan
singkat tentang Peradaban Mesir dan semoga dengan adanya makalah ini bisa
membantu pembaca lebih mudah untuk mempelajari tentang Peradaban mesir.
1.2.
Rumusan
Masalah
Untuk
memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam
makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Bagaimana Sejarah Mesir?
2. Bagaimana Budaya dan Peradaban Mesir?
1.3. Tujuan Masalah
Pada
dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
mendapatkan nilai tambah mata kuliah Sejarah Klasik.
Adapun
Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Sejarah Mesir.
2. Mengetahui Budaya dan Peradaban Mesir.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Mesir
Kata
Mesir memiliki tiga arti yang berbeda berdasarkan tiga periode waktu. Pada
periode awal Mesir, selama pemerintahan Kerajaan Tua, Mesir disebut sebagai Kemet yang berarti tanah hitam.
Kemudian, penduduk Mesir menyebut kerajaan mereka sebagai Hwt-ka-Ptah, yang
berarti kuil untuk Ka dan Ptah. Saat ini, kata Mesir sering disebut Misr yang
berarti negara.
Mesir memiliki tanah yang
paling subur di Afrika dan salah satu dari Negara tersubur disekitar Laut
Mediterania. Banyak orang datang dan bermukim di Mesir karena Mesir sangat subur.[1]
Dahulu ada dua kerajaan di
Mesir, Kerajaan Mesir Atas yang terletak di Selatan dan Mesir Bawah yang
terletak di Utara. Namun, pada awal Zaman perunggu, raja kerajaan Mesir Atas
berhasil menguasai kerajaan Mesir Bawah dan menyatukannya menjadi kerajaan
baru. Orang-orang memanggil penguasa dari kerajaan baru ini Firaun. Orang-orang
Yunani dan Ibrani pada dasarnya menggunakan istilah ‘Firaun’. Kata par’o pada
bahasa Ibrani memiliki arti rumah yang besar.
Mesir Kuno adalah sebuah
peradaban kuno dibagian timur Afrika Utara, peradaban ini dimulai pada tahun
3150 SM dibawah pemerintahan Firaun pertama. Firaun adalah orang terkuat
dimesir kuno, Firaun adalah pemimpin politik dan agama masyarakat Mesir.
Sebagai penguasa dari Mesir Atas dan Mesir Bawah, Firaun menguasai semua tanah,
membuat hukum, mengumpulkan pajak dan melindungi Mesir dari bangsa asing.
Dan sebagai imam tertinggi
dari setiap kuil, Firaun mewakili dewa bumi. Dia membuat ritual dan kuil-kuil
untuk menyembah para dewa. Banyak Firaun pergi berperang ketika daerah mereka
diserang atau ketika mereka ingin menjajah daerah lain. Bila Firaun memenangkan
perang, orang-orang yang terjajah harus mengakui Firaun sebagi penguasa mereka
dan memberikannya barang terbaik dan paling berharga dari tanah mereka.
Sebagai kawasan yang berbasis pertanian besar, Mesir Kuno dipimpin oleh
seorang Firaun. Didaerah-daerah terdapat 20 provinsi yang masing-masing
dipimpin oleh seorang gubernur.
Firaun Mesir Kuno berperan sebagai Raja Dewa (God Kings). Baru pada tahun 2133 SM, Firaun hanya diakui sebagi
“keturunan dewa” saja. Pada mulanya, Mesir terbagi menjadi dua yaitu Mesir
Bawah (Hilir/Utara) dengan ibu kota di Memphis dan Mesir Atas (Hulu/Selatan)
dengan ibu kota di Thebe. Sejak Firaun Menes dari Wangsa I (3100-2890 SM) berkuasa,
kedua Mesir dapat disatukan. Penyatuan ini ditandai dengan mahkota yang
dikenakan Menes berupa mahkota bersusun dua. Penyatuhan Menes ini oleh
penerusnya dikembangkan dengan ekspansi ke Sudan, Nubia dan Libya. Pada masa
kekuasaan Wangsa III (2686-2613 SM), pemerintahan dipegang oleh Firaun Joser.
Saat itu, Mesir berhasil menguasai daerah Nubia Hilir.
Pada masa pemerintahan Wangsa IV (2613-2494 SM), ada beberapa Firaun
yang menonjol di antaranya Khufu, Khafre dan Menkaure. Pada waktu itu, Mesir
berperang dengan Nubia dan Libya. Pada tahun 1674-1567 SM, Mesir diserang dan
dikuasai oleh bangsa Hyksos.
Selanjutnya Ahmosis I dari Wangsa XVIII (1567-1320 SM) berhasil mengusir
bangsa Hyksos dan mengembalikan kemerdekaan dan kejayaan Mesir Firaun Thutmosis
III memperluas kekuasaan Mesir sampai dengan sungai Eufrat.
Pada masa pemerintahan Wangsa XX (1200 SM), kejayaan Mesir
perlahan-lahan mulai pudar. Beberapa jajahan Asia melepaskan diri, bahkan tahun
524-04 SM, Mesir dikuasai oleh Persia. Pada masa pemerintahan Wangsa XXVII (404-398
SM) bangsa Persia dapat diusir dari Mesir dengan bantuan Yunani.
Pada tahun 332 SM, Alexander Macedonia menyerbu ke Asia dan Mesir. Sejak
itu Mesir dikuasai Yunani sampai dengan pemerintahan Wangsa Ptolomaeus (dengan
rajanya yang terkenal Cleopatra). Mesir jatuh ke tangan Romawi pada thun 30 SM.
2.2. Budaya dan Peradaban Mesir
Mesir kuno terkenal dengan
kehidupan social dan budayanya. Peradaban Mesir kuno adalah salah satu
peradaban yang pertama kali menggunakan bahasa tulis. Mereka menulis pada
makam, tembikar, dan kertas papyrus yang terbuat dari alang-alang yang ditenun.
Bahasa pertama Mesir kuno adalah Hieroglif. Sebuah Hieroglif terdiri dari
gambar, sistem penulisan hieroglif sangat kompleks dan padat karya. Hieroglif
pertama digunakan pada bangunan dan makam, hal ini diyakini bahwa masyarakat
mesir pertama kali mengembangkan sistem penulisan pada sekitar 3000 SM.[3]
Ada juga fakta-fakta menarik
mengenai Hieroglif. Hieroglif tidak memiliki huruf vocal, semua huruf Hieroglif
adalah konsonan, tidak ada tanda baca digunakan dalam Hieroglif. Tidak seperti
kebanyakan bahasa modern yang biasa dibaca dari kanan kekiri, Hieroglif Mesir
kuno dapat dibaca baik dari kanan kekiri ataupun dari kiri ke kanan. Untuk
mengetahui dari arah mana pembacaan harus dimulai, penuliis akan mengatur
posisi gambar tersebut sehingga menghadap kearah yang benar. Hieroglif dibagi
menjadi empat kategori, yaitu tanda abjad, tanda suku kata, tanda kata, dan
gambar suatu objek yang mengarahkan pembaca.
Masyarakat Mesir kuno
percaya kepada banyak dewa-dewi. Kira-kira terdapat 700 dewa-dewi yang berbeda,
berikut adalah beberapa contoh dari dewa-dewi Mesir kuno yang terkenal: Anubis
Dewa kematian, Ra Dewa matahari, Dewa yang paling penting dalam Mesir kuno,
Horus Dewa langit, dan Osiris Dewa kematian dan penguasa dunia kematian.
Masyarakat mesir menganggap
Firaun lebih dari seorang raja, mereka menghormati Firaun sebagai dewa. Firaun
bertanggung jawab atas semua aspek kehidupan Mesir, seperti menjaga irigasi
agar teratur, mengarahkan pasukan, mempertahankan perdamaian, membuat hukum,
dan lain sebagainya. Salah satu dari aspek kepercayaan Mesir yang paling
terkenal adalah pemikiran tentang kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa
tubuh fisik harus dipertahankan untuk mempersiapkan tempat bagi jiwa mereka
untuk menetap setelah kematian. Karena itu, mumifikasi dilakukan untuk
mempertahankan tubuh.
Namun, kita harus akui,
sebagaimana terhadap kebanyakan kebudayaan lainnya, bahwa Mesir tidak kebal
dari pengaruh asing. Kenyataannya, kebudayaan yang paling sukses harus meminjam
kemajuan teknologi dari kebudayaan lain, meski pun mereka menghasilkan
beberapanya sendiri. Karena itu jelaslah bahwa kebudayaan Mesir Pra dinasti mau
menerima ide-ide dari daratan tetangga. Motif arsitektur dan artistik asing,
dan bahkan mungkin ide penulisan, diadopsi oleh bangsa Mesir dipermulaan
sejarah. Bagaiman pun, seperti kereta perang Kerajaan Baru yang diadaptasi dari
sumber asing lalu dimodifikasi menjadi lebih mudah dikendalikan didaratan mesir
dan dalam taktik pertempuran Mesir, semua peminjaman dari zaman kuno
sebagaimana sekarang, Mesir merupakan tempat pencampuran budaya dimana Afrika,
Asia, dan Mediterania bertemu. Peradaban yang muncul dilembah Nil dapat
menyerap pengaruh dari semua area tersebut. Ringkasnya, selama beberapa ribu
tahun, perubahan lingkungan dan pengaruh asing membentuk perkembangan gradual
sebuah peradaban yaitu, menurut analisis final Mesir yang khas dan unik.
Pencapaian-pencapaian
peradaban Mesir kuno antara lain: teknik pembangunan monument seperti piramida,
kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi
dan agrikultur; kapl pertama yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir
bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir kuno; dan traktat
perdamaian pertama yang pernah diketahui. Mesir telah meninggalkan warisan yang
abadi, seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antic buatan
peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya
menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.
Mumi adalah tubuh seseorang
atau binatang yang telah dipertahankan setelah kematian. Mumi-mumi tersebut
adalah orang-orang Mesir yang sanggup membayar untuk proses pengawetan yang mahal.
Oarng-orang Mesir percaya bahwa ketika mereka mati, mereka akan melakukan
perjalanan ke dunia lain dimana mereka akan memulai kehidupan yang baru, mereka
akan memerlukan semua benda yang mereka gunakan ketika masih hidup, sehingga
keluarga mereka akan menaruh semua benda-benda tersebut didalam makam mereka.
Masyarakat Mesir membayar uang yang sangat banyak untuk mengawetkan tubuh
mereka dengan baik. Orang-orang Mesir yang miskin dikuburkan didalam pasir
sedangkan orang-orang Mesir yang kaya dikuburkan didalam makam. Orang-orang
Mesir dikubur bersama-sama dengan harta benda mereka dan dinding makam dilukis
tentang kehidupan orang yang telah meninggal. Dalam Kerajaan Mesir Tua dan
Menengah, raja-raja Mesir dimakamkan dalam piramida. Orang-rang Mesir kuno awal
menguburkan orang-orang mati didalam lubang kecil di padang pasir. Panas dan
kekeringan dari pasir mengeringkan tubuh dengan cepat, menciptakan mumi yang
natural. Kemudian, orang-orang Mesir kuno mulai mengubur orang mati dalam peti
mati untuk menjaga jenazahnya dari binatang-binatang liar dipadang pasir.
Namun, mereka menyadari bahwa tubuh yang ditaruh dalam peti mati membusuk
ketika tidak terkena pasir gurun yang panas dan kering. Lalu orang-orang Mesir
kuno mengembangkan sebuah metode pengawetan tubuh sehingga jenazah dapat lebih
bertahan lama.[5] Proses ini meliputi pembalseman mayat, kemudian
pembungkusan dan penguburan jenazah. Organ-organ dalam tubuh orang mati
dikeluarkan dalam prosesnya. Hal ini disebabkan organ-organ dalam adalah yang
paling cepat terurai. Hati tidak dikeluarkan dari dalam tubuh karena hati
adalah pusat dari intelegasia dan perasaan, dan orang tersebut akan
membutuhkannya dalam kehidupan yang akan datang. Dahulu, organ-organ dalam yang
dikeluarkan dimasukkan ke dalam guci, sekarang kita menyebut proses ini
mumifikasi.
Kehidupan sehari-hari pada Mesir kuno barlangsung
sekitar Sungai Nil dan tanahnya yang subur disekitar aliran sungai. Banjir
tahunan dari sungai Nil menyuburkan tanah dan menghasilkan panen yang banyak
dan kemakmuran bagi penduduknya.[6] Sungai
Nil memiliki panjang 6695 kilometer dan menjadi sungai terpanjang di dunia.
Kata ‘Nil’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti lembah. Sekarang, sekitar
95% populasi Mesir masih tinggal di lembah Nil. Kayu sulit didapatkan di Mesir
sehingga orang-orang Mesir membuat rumah mereka dari batu bata lumpur yang
dikeringkan. Rumah-rumah memiliki beberapa kamar dan jendela ditutup dengan
tirai untuk mencegah lalat dan debu. Selama musim panas, banyak orang tidur di
atas atap supaya merasa sejuk. Mereka menanam sendiri sebagian dari makanan
mereka dan menukar sebagian makanan dan barang yang tidak mereka produksi
dengan desa lain. Sebagian besar masyarakat Mesir kuno bekerja sebagai buruh
sawah, petani, dan pengrajin.
Orang-orang
Mesir kuno memiliki cara yang unik dalam menggambar orang, Mereka memiliki
norma sendiri dan telah ditetapkan sejak zaman Kerajaan Tua. Seniman-seniman
Mesir menggunakan grid untuk membantu mereka menggambar orang. Mereka
menggambar kepala, mata, dan kaki dalam posisi seperti dilihat dari samping.
Mereka menggambar pundak dan dada seperti dilihat dari depan. Gambar-gambar
seperti ini dapat ditemukan di dalam makam dan bangunan. Lukisan Mesir pada
dasarnya didedikasikan untuk orang yang telah mati. Banyak gambar yang
menunjukkan perjalanan panjang sebelum kematian. Aspek lain yang penting dari
lukisan Mesir adalah penggambaran binatang. Warna primer yang digunakan dalam
lukisan adalah merah, hijau, biru, emas, dan hitam.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada
periode awal Mesir, selama pemerintahan Kerajaan Tua, Mesir disebut sebagai Kemet yang berarti tanah hitam.
Kemudian, penduduk Mesir menyebut kerajaan mereka sebagai Hwt-ka-Ptah, yang
berarti kuil untuk Ka dan Ptah. Saat ini, kata Mesir sering disebut Misr yang
berarti negara. Mesir kuno adalah sebuah peradaban
kuno di bagian timur Afrika Utara,
Peradaban
ini dimulai pada tahun 3150 SM di bawah pemerintahan Firaun pertama. Firaun
adalah orang terkuat di mesir kuno. Firaun adalah pemimpin politik dan agama
para masyarakat Mesir. Sebagai penguasa dari Mesir Atas dan Mesir Bawah, Firaun
menguasai semua tanah, membuat
hukum, mengumpulkan pajak, dan melindungi Mesir dari bangsa asing. Dan sebagai
imam tertinggi dari setiap kuil, Firaun mewakili dewa bumi. Dia membuat ritual
dan kuil-kuil untuk menyembah para dewa. Banyak Firaun pergi berperang ketika
daerah mereka diserang atau ketika mereka ingin menjajah daerah lain. Bila
Firaun memenangkan perang, orang-orang yang terjajah harus mengakui Firaun
sebagai penguasa mereka dan memberikannya barang terbaik dan paling berharga
dari tanah mereka.
Mesir
kuno terkenal dengan kehidupan sosial
dan budayanya. Peradaban Mesir kuno adalah salah satu peradaban yang pertama
kali menggunakan bahasa tulis. Mereka menulis pada makam, tembikar, dan kertas
papyrus yang terbuat dari alang-alang yang ditenun. Bahasa pertama Mesir kuno
adalah Hieroglif. Sebuah Hieroglif
terdiri dari
gambar, sistem
penulisan hieroglif sangat kompleks dan padat karya. Hieroglif pertama digunakan pada bangunan dan
makam. Hal ini diyakini bahwa masyarakat Mesir pertama kali mengembangkan
sistem penulisan pada sekitar 3000 SM.
Mereka
percaya bahwa tubuh fisik harus dipertahankan untuk mempersiapkan tempat bagi
jiwa mereka untuk menetap setelah kematian. Karena itu, mumifikasi dilakukan
untuk mempertahankan tubuh.
Daftar
Pustaka
Nuryucup.2010.Sejarah Peradaban Mesir
Kuno.CV Wacana Gelora Cipta:Bandung
Supriyadi,Dedi.2008.Sejarah Peradaban Islam.CV
Pustaka Setia:Bandung
Hitti,Philip K.2005.History Of The Arabs.PT
Serambi Ilmu Semesta:Jakarta
Toynbee,Arnold.2006.Sejarah Umat Manusia.Pustaka
Pelajar:Yogyakarta
[1] Nuryusup.Sejarah Peradaban Mesir
Kuno.hal.33
[2]
http://ridwan-site.blogspot.com/2009/05/sistem-pemerintahan-kepercayaan-ilmu.html
[4] Nuryusup.Sejarah Peradaban Mesir
Kuno.hal.66
0 Response to "Makalah Sejarah Peradaban Mesir"
Posting Komentar