Tasybih
menurut bahasa bermakna tamtsir, yang artinya perumpamaan atau Penyerupaan, sedangkan
tasybih menurut ahli ilmu bayan adalah suatu istilah yang
didalamnya terdapat pengeftian penyerupaan atau perserikatan antara dua perkara
(musyabbah dan musyabba bih) perserikatan terjadi pada suatu makna (Wajh
al-sybih) dan dengan menggunakan sebuah alat (adat tasbih).
Tasybih termasuk uslub bayan yang di daramnya terdapat penjelasan dan
perumpamaan. Tasybih terdiri dari empat bentuk:
- Mengeluarkan sesuatu yang tidak dapat diindra dan menyamakannya dengan sesuatu yang bisa diindra.
- Mengeluarkan/mengungkapkan sesuatu yang tidak pernah terjadi dan mempersamakannya dengan sesuatu yang terjadi.
- Mengungkapkan sesuatu yang tidakjeras dan mempersamakannya dengan sesuatu yang jelas.
- Mengungkapkan sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan dan mempersamakannya kepada sesuatu yang memiliki kekuatan dalam halsifat.
Tasybih merupakan langkah awal untuk
menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat. Dengan tasybih,
maka kita dapat menambah ketinggian makna dan kejelasannya serta juga dapat
membuat makna tampak iebih indah dan bermutu. Ungkapan al-Ma'arri dalam
syi,ir-nya ketika melukiskan seseorang yang dipujanya bisa dijadikan contoh:
Artinya: “Engkau bagaikan matahari yang
memmancarkan sinarnya walaupun engkau berada di atas planet Pluto yang tinggi
Rukun Tasybih
suatu ungkapan dinam akan tasybih jika memenuhi
syarat-syarat dan unsur-unsurnya. sebuah tasybih harus memenuhi unsur-unsur
berikut ini:
- Musyabbah, yaitu sesuatu yang hendak diserupakan.
- Musyabbah bih,yaitu sesuatu yang diserupai. Kedua unsur ini disebut tharafai tasybih (kedua pihak yang diserupakan).
- Wajh syibh,yaitu sifat yang terdapat pada kedua pihak itu.
- Adat tasybih, yaitu huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan penyerupaan.
Jenis-jenis Tasybih
Cara pengungkapan suatu ide dengan menggunakan
model Tasybih pada dasarnya bisa melalui bermacam-macam bentuk. Bentuk-bentuk
pengungkapan tersebut menunjukan jenis dari Tasybih. Pembagain Tasybih sendiri
bisa dilihat dari berbagai sisi, seperti adat, wajh, bentuk wajh, dan urutannya
Dilihat dari segi adat atau tidak adanya adat
Tasybih
a. Tasybihmursal (disebut adat Tasybihnya)
b. Tasybih muakad (dibuang adat Tasybihnya)
0 Response to "Pengertin dan Rukun Tasybih"
Posting Komentar