Korelasi Ilmu dan Cahaya

Dalam kehidupan mistik, tidak jarang kita menemukan simbolisme cahaya bahkan selalain mistik Jawa (kejawen) sering kita mnendengar orang yang mendapat "wangsit" digambarkan sebagai yang kejatuhan cahaya dari langit" Sementara itu, Nabi kita juga mengatakan bahwa ilmu itu cahaya. Maka timhuilah dari sini pertanyaan perranyaan, adakah korelasi anrara iimu dan cahaya tersebur?
Bagi saira korelasi itu cukup jelas. Pada hakikatnya orang yang mengatakan "kejatuhan cahaya" tidak ubahnya dengan orang yang mendaparkan ilmu dari iangit. Jacli orang yang mendapar wangsit tidak jauh berbeda dengan orang yang mendapatkan iiham, hidayah atau ilmu pengetahuan, Memang dalam kehidupan mistik, cahaya itu bisa dalam arti fisik, sehingga dikatakan bahwa rumah yang mendapat cahaya dieambakan sebagai terang benderang walaupun tidak dipasang lampu apa pun. Atau wajah orang itu digambarkan sebagai memancarkan cahaya. Tetapi diartikan secara simbolik pun cahaya itu tidak akan berkurang maknanya, mengapa? Karena sesungguhnya karakter dari cahaya dan ilmu itu tidaklah jauh berbeda.
Cahaya mempunyai karakteristik "terang pada dirinya' dan dapat "menjadikan yang lain terang atau nampak." Di malam hari, alam begitu gelap gulita Namun kemunculan matahari akan menyebabkan kegelapan malam tersebut sirna, dan digantikan oleh kemilau terang benderang. Matahari adalah cahaya yang pada dirinya "telah terang dan menyebabkan yang lain terang," seperti pada kasus bulan, atau paling tidak menjadi tampak seperti pada kasus benda-benda yang ada di permukaan bumi, yang pada dirinya adalah gelap. Maka demikian juga karakteristik ilmu. Ilmu pada hakikatnya adalah cahaya, seperti sabda Nabi. Dan sebagai cahaya maka ia terang pada ciirinya, bisa menjadikan terang segala sesuatu yang remang-remang dan geiap gulita, karena kebodohan. Orang yang tidak tahu ke mana jalan menuju Blok M, maka bagiiiya jalan menuju Blok M menjadi sangat lebar dan panjang, bahkan gelap walaupun saat itu adalah siang hari. Tetapi begitu ia melihat Peta atau mendapatkan "informasi" (ilmu), maka seperti mendapatkan cahaya, jalan ke Blok M tiba-tiba menjadi terang dan tidak lagi menjadi problem.
Kalau tadi kita berbicara tentang ilmu yang bersifat fisik, maka hal yang serupa juga bisa diterapkan pada ilmu-ilmu yang lebih dalam dan batiniah sifatnya. Ada syair Arab yang mengatakan "Barangsiapa beramal tidak dengan ilmu, maka amalannya ditolak atau tidak diterima." Artinya tidak membawa hasil yang diharapkan. Hal ini bisa juga diterapkan dalam bidang apa saja, baik bidang pertanian, bisnis, beribadah bahkan ber-mujhhadah. Melakukan itu semua tanpa mengetahui ilmunya, ibarat bekerja di tempat yang gelap dan bisa dibayangkan apa hasilnya. Al-Qur'an juga memberi tamsil bagi orang-orang yang tidak tahu dengan orang buta, dan secara retorik bertanya "Apakah sarua orang  buta dengan orarug yang melek?" Jawabanya tentu saja tidak.
Dalam dunia mistik, ilmu pengetahuan yang disebut makrifat sering sekali dikaitkan dengan simbolisme cahaya, yang disebutnya "Iluminasi" yaitu pencahayaan. Datangnya cahaya dari langit (Tuhan) kadang mudah, kadang begitu sulit. Imam Al-Ghazali sendiri membutuhkan lebih dari sepuluh tahun untuk mendapatkan iluminasi tersebut. Sebelum datangnya iluminasi itu, hidup Al-Ghazali digambarkan penuh dengan kesangsian (syak), yang menggambarkan "ketemaraman" atau bahkan "kegelapan" hatinya.
Tetapi sekali "ilurninasi" atau disebut juga "mukasyafah" disibakan ke dalam hatinya, tiba-tiba ia menjadi terang benderang. Maka segala kesangsian yang ditimbulkan oleh ketidaktahuan juga hilang seketika. Manakaia jalan inenuju kebenaran terbentang luas dan terang di hadapannya, cahaya yang diperolehnya begitu terang sehingga ia juga mampu menerangi hati orang lain yang temaram, beratus-ratus tahun setelah ia meninggaikan dunia fana ini. Jadi bukan hanya terang pada dirinya sendiri tetapi bisa menerangi orang lain meialui ilmu-ilmunya, sebuah karakteristik yang persis sama dengan yang dirniiiki oleh cahaya. Dengan ini saya bei:harap telah menjadi jelas kiranya, dalam pemahaman kita, apa korelasi yang ada antara ilmu dan cahaya.

Related Posts :

0 Response to "Korelasi Ilmu dan Cahaya"

Posting Komentar