Kata Pengantar
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah
serta Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
yang membahas tentang Jarimah dan Macam – Macamnya dan dapat diselesaikan
dengan tepat tanpa mengalami hambatan yang berarti. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penulis dan bagi para pembaca
semuanya.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu demi penyempurnaan tulisan ini, kami
mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkompeten. Amin.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
makalah ini peyeusun akan membahas dan menguraikan sebagaimana dalam rumusan
masalah. Baikalah untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan
pengertian dan sejarah munculnya hadist Maudhu'
2. Menjelaskan
derajat hadits Maudhu' dan hukum meriwayatkannya
3. Apa
ancaman bagi yang membuat hadits Maudhu'?
4. Apa
sebenarnya motivasi-motivasi yang Mendorong Melakukan Pemalasuan Hadits
C. Rumusan Tujuan
1. Menjelaskan
tentang pengertian dan sejarah munculnya hadist Maudhu'
2. Menjelaskan
derajat hadits Maudhu' dan hukum meriwayatkannya
3. Menjelaskan
ancaman apa bagi yang membuat hadits Maudhu'
5. Menjelaskan
motivasi-motivasi yang mendorong melakukan pemalasuan hadits
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hadits Maudhu'
Merupakan
isim maf'ul (objek) dari kata wadha'a Asy-Syaia, yang berarti menurunkannya.
Dinamakan seperti itu, karena memang menurunkan derajatnya.[1]
Sedangkan menurut istilah Adalah kedustaan yang dibuat dan direka-reka yang
disandarkan atas nama Rasulullah n ia termasuk periwayatan yang paling jelek.[2]
B.
Awal
Munculnya Hadits Maudhu'
Perpecahan
kaum Muslimin menjadi beberapa kelompok setelah fitnah( masa setelah
terbunuhnya Utsman bin Affan), menjadikan setiap kelompok mencari dukungan dari
Al Qur'an dan As Sunah. Sebagian kelompok mentakwilkan Al Qur'an bukan pada
makna sebenarnnya. Dan membawa As Sunah bukan pada maksudnya. Bila mereka
mentakwilkan hadits mereka menisbatkan kepada Nabi. Apalagi tentang keutamaan
para Imam mereka. Dan kelompok yang pertama melakukan hal itu adalah Syi'ah.
Hal
ini tidak pernah terjadi paada masa Rasulullah n dan tidak pernah dilakukan
seorang shahabatpun. Apabila diantara mereka berselesih mereka berijtihad,
dengan mengedepankan mencari kebenaran.
C.
Derajat
Hadits Maudhu' dan Hukum Meriwayatkannya
Hadits
maudhu' merupakan hadits yang paling rendah dan paling buruk. Sehingga para
ulama' sepakat, haramnya meriwayatkan hadits maudhu' dari orang yang mengetahui
kepalsuannya dalam bentuk apapun, kecuali disertai dengan penjelasan akan
kemaudhu'anya. Nabi bersabda: "Barangsiapa yang menceritakan hadits dari
sedang dia mengetahui bahwa itu dusta, maka dia termasuk para pendusta."
(HR. Muslim).
D.
Motivasi-motivasi
yang Mendorong Melakukan Pemalasuan Hadits
Banyak
niatan seseorang memalsukan hadits baik timbul dari motif politik, kebodohan,
kezindikan atau hoby semata. Berikut adalah motivasi-motivasi mereka:
1. Membela
suatu madzhab, termasuk madzhab yang terpecah menjadi aliran politik setelah
munculnya fitnah(masa setelah terbunuhnya Utsman bin Affan) dan maraknya
aliran-aliran politik seperti Khawarij dan Syi'ah. Masing-masing aliran membuat
hadits-hadits palsu untuk memperkuat golongannya. Ini merupakan asal dari
kedustaan atas nama Rasulullah.
2. Imam
Malik ditanya tentang Rafidhah, berkata:"Janganlah engkau bicara dengan
mereka, jangan meriwayatkan (hadits) dari mereka sesungguhnya mereka
berdusta."
3. Dalam
rangka Taqarrub kepada Allah, dengan meletakkan hadits-hadits Targhib (yang
mendorong) manusia untuk berbuat kebaikan, atau hadits yang berisi ancaman
terhadap perbuatan munkar. Mereka yang membuat hadits-hadits maudhu' ini
biasanya menisbatkannya kepada golongan ahli zuhud dan orang-orang shalih.
Mereka ini termasuk kelompok pembuat hadits maudhu' yang paling buruk, karena
manusia menerima hadits-hadits maudhu' mereka disebabkan kepercayaan terhadap
mereka.
Diantara mereka adalah Maisarah bin Abdi Rabbihi.
Ibnu Hibban telah meriwayatkan dari kitabnya Ad Dhu'afa', dari Ibnu Mahdi, dia
bertanya kepada Maisarah bin Abdi Rabbihi:"Dari mana engkau mendatangkan
hadits-hadits seperti, "Barangsiapa membaca ini maka ia akan memperoleh
itu? Ia menjawab:"Aku sengaja membuatnya untuk memberi dorongan kepada
manusia."[3]
4. Mendekatkan
diri kepada penguasa demi menuruti hawa nafsu. Sebagian orang yang imannya
lemah berupaya mendekati sebagian penguasa dengan membuat hadits yang
menisbatkan kepada penguasa agar mendapat perhatian.
5.
Ancaman
Bagi yang Membuat Hadits Maudhu'.
Bagaimana
ancaman terhadap seseorang yang dengan sengaja membuat hadis mauhu’. Orang yang
berdusta atas nama Rasulullah ancamannya sangat keras. Sebagaimana Nabi
bersabda:
النار.من فليتبوّأ متعمّدا عليّ كذب من
Artinya: "Barangsiapa berdusta
atas namaku secara sengaja, maka hendaknya ia bersiasiap menempati tempatnya
dineraka."
Hadits
ini diriwayatkan secara mutawatir, yaitu diriwayatkan 70 orang shahabat. Dalam
riwayat Al Bukhari tidak terdapat ( متعمدا
) atau dengan sengaja. Namun dalam riwayat Ibnu Hibban terdapat kata ( متعمدا ) ini. Adapun ( فليتبوّأ
) adalah perintah yang juga berarti kabar (berita), ancaman, penghinaan atau
do'a atas pelakunya. Yaitu semoga Allah menyiapkan untuknya (nereka).[4]
Syaikh
Muhammad Abu Al Juwaini, berpendapat bahwa kafir bagi orang yang
memalsu hadits Rasulullah dengan sengaja dan
mengetahui (hukum berkenan) dengan yang ia ada-adakan.[5]
DAFTAR ISI
·
IlmuIslam.net,
[1] Taisir Mushthalah Al Hadits, DR.
Mahmud Ath Thahhan, 89.
[2] Al Baa'its Al Hatsits, Syarh
Ihtishaar 'Ulum Al Hadits Li Al Hafidz Ibnu Katsir, Ahmad
Muhammad Syakir, hal 85.
[3] Tadrib Ar Rawi, Juz I/283.
[4] Fathul Bari Syarh Shahih Al
Bukhari, I/268.
[5] Al Baa'its Al Hatsits, Syarh
Ihtishaar Ulum Al Hadits li Al Hafidz Ibnu Katsir, Ahmad Muhammad Syakir, hal
84.
0 Response to "Makalah Hadits Maudhu' "
Posting Komentar