BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam sejarah perkembangan Dunia, dunia berkembang membentuk suatu
komunitas-komunias social yang memiliki kebudayaan dan lambat laun menjadikan
sebuah peradaban dalam masyarakat tersebut.
Peradaban manusia sendiri
terjadi atas dasar adanya komunitas manusia itu, yang berinteraksi,
berkomunikasi bahkan bersosialisasi setiap saat. Dan melihat dari letak
geografis, kami akan membahas tentang salah satu Negara di wilayah Asia
Selatan, yaitu wilayah India yang memiliki banyak nilai peradaban di masa lalu.
Rumusan Masalah
·
Peradababn Sungai Shindu
·
Peradaban Sungai Gangga
·
Kerajaan-kerajaan Di Lembah Sungai Shindu Dan Gangga
Tujuan Penulisan
Dalam pembahasan makalah kali ini, akan mengupa sedikit
tentang peradaban India masa kuno, antara perdaban sungai Shindu (Indus) dan
peradaban sungai Gangga secara lebih deka, dan sebagai salah satu pemenuhan
tugas mata kuliah Sejarah Dunia Klasik.
PERADABAN KUNO INDIA
India merupakan suatu wilayah yang besar dan luas yang terletak di sebelah
selatan Benua Asia.India memiliki kekayaan alam dan memiiliki nilai budaya yang
tinggi, sehingga dikenal oleh berbagai bangsa sejak beribu tahun yang lalu. Dalam
perkembangan sejarah India terdapat pusat-pusat peradaban yang tertua yaitu,
Kebudayaan Lembah Sungai Indus tahun 4000-3000 SM dan Kebudayaan Lembah Sungai
Gangga tahun 1000 SM. Kedua kebudayaan tersebut berpusat di lembah sungai yang
subur[1].
India
terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian
dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan
bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina,
Myanmar.Banglades, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan
Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.
Disebelah
timur India berbatasan dengan Myanmar yang dibatasi oleh kaki Pegunungan
Himalaya. Pada bagian ini India mengelilingi hamper seluruh bagian negara
Bangladesh. Di sebelah barat India berbatasan dengan Pakistan dan laut barat.Di
bagian utara, India berbatasan dengan Nepal, Rusia, dan China.Di sebalah
selatan, negara ini berbatasan dengan Samudra Hindia.
India adalah letak dari peradaban
kuno seperti Budaya Lembah Sungai Shindu (Indus) dan Lembah Sungai Gangga yang merupakan
tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan
Sikhisme. Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya sebelum meraih
kemerdekaan pada 1947[2].Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti
dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama
Buddhalahir.Sejarah India adalah sejarah panjang dan
kompleks.Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar
tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di
Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul
bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi
dan kecanggihannya[3].
A. Peradaban
Sungai Indus
Peradaban Lembah Indus terdapat di India
sekarang berada diwilayah negara Pakistan. Kebudayaan Indus (Sindhu) berkembang
antara tahun 3000 SM – 1000 SM, wujudnya berupa kota kuno Mohenjo Daro dan
Harappa. Kebudayaan Indus ini didukung oleh bangsa Dravida yang berbadan pendek,
berhidung pesek, berkulit hitam, berambut keriting.Kebudayaan Indus berhasil
diteliti oleh seorang arkeolog Inggris, Sir John Marshal, yang dibantu Banerji
(orang India)[4].
Kepercayaan merupakan faktor yang
sangat penting bagi setiap masyarakat.Pada saat itu bangsa Dravida sudah mengenal
sistim kepercayaan menyembah banyak dewa (polytheisme) serta segala sesuatu yang
dianggap keramat. Jenis kepercayaan yang dianut adalah sebagai berikut[5]:
1) Pemujaan terhadap dewa
Masyarakat Lembah Sungai indus
menyembah para dewa dan dewi terutama Dewi Ibu yang terbuat dari tanah liat
2) Pemujaan terhadap hewan
Dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Pemujaan terhadap hewan-hewan
cerita yang bentuknya setengah manusia setengah hewan
2. Hewan yang dianggap sebagai
penjaga kota(hewan bertanduk)
3. Hewan-hewan yang terdapat di
alam(Gajah, Singa,dll)
4. Pemujaan terhadap pohon, api,
petir, matahari, dan sungai besar
Contohnya adalah pohon pipal dan beringin
yang oleh umat Buddha dianggap pohon suci, binatang yang dipuja adalah gajah
dan buaya[6].
Mata pencaharian bangsa Dravida
adalah bercocok tanam, yang dibuktikan dengan ditemukannya cangkul, kapak, dan
patung Dewi Ibu yang dianggap lambang kesuburan.Hasil pertanian berupa gandum
dan kapas.Untuk meningkatkan hasil pertanian maka dibuatlah
saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian yang menunjukan bahwa
masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki tingkat peradaban yang
tinggi.Hasil pertanian yang terutama adalah padi, gandum, gula jelai, kapas,
dan teh.Dalam perdagangan terlihat adanya hubungan dengan Sumeria
di Lembah Eufrat dan Tigris, yang diperdagangkan adalah keramik dan permata.
Pemerintahan Lembah Sungai Indus
dipegang oleh Kepala Suku, kemudian berkembang menjadi sistem pemerintahan
desa. Pemukiman makin padat sehingga membentuk pemerintahan kota. Peraturan
tentang tata kota dipatuhi oleh penduduknya dengan baik.Masyarakat di
Mohenjodaro merupakan masyarakat kota dan penduduknya terdiri dari empat tipe
rasial, yaitu sebagai berikut[7]:
1)
Proto Australoid 3)
Musyalah
2)
Mediterania 4) Alpionid
Adapun penggolongan masyarakat
terdiri atas sebagai berikut :
1)
Penggolongan terpelajar 3)
Golongan pedagang dan seniman
2)
Golongan prajurit 4)
Golongan pekerja keras atau pelayan
Tata
kota, sanitasi, serta kebersihan dan kesehatan dari perencanaan kota dapat
dibuktikan dengan adanya[8]:
1) Bangunan rumah dibuat tinggi berdasarkan petunjuk kesehatan,
2) Bangunan rumah dibuat seragam dari batu bata,
3) Bangunan tidak ada yang menjorok ke depan, dan
4) Saluran air dibangun sesuai dengan syarat kesehatan.
Kebudayaan
Indus runtuh pada tahun 1000 SM disebabkan oleh:
1) Adanya bencana banjir dari Sungai Indus (Sindhu);
2) Adanya penyerangan bangsa Arya.
Di bidang perekonomian, mereka telah
mengadakan hubungan dagang dengan Sumeria di Mesopotamia dan bangsa-bangsa dari
negeri lainnya.Hal itu dibuktikan dengan penemuan benda-benda dari lembah
sungai Shindu (Indus).
Kota Sutkagedon merupakan kota
perbatasan yang terletrak di Balikhistan dan merupakan kota yang memegang peranan penting dalam perdagangan
antara masyarakat lembah sungai Shindu (Indus) dengan bangsa Sumeria.
Perdagangan ini dapat dilaksanakan dengan dua cara. Pertama, dengan jalan laut.Dapat dibuktikan melalui sebuah meterial
dan pecahan benda-benda yang membuat gambar perahu layar.Kedua, dengan jalan darat yang dapat dilaksanakan dengan
mempergunakan tenaga kuda maupun unta.Hai ini dapat di buktikan dengan
ditemukannya Terracotta kareta kecil (tanah liat yang dibakar)[9].
Masyarakat pada masa
ini telah mampu membuat barang-barang yang terbuat dari emas dan perak,
alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta
bangunan-bangunan. Kemampuan ini dapat diketahui melalui
peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Mohenjo-Daro dan Harappa, berbagai
macam patung, perhiasan emas perak, dan berbagai macam materai dengan
lukisannya yang bermutu tinggi serta ditemukan alat-alat peperangan seperti
tombak, pedang dan anak panah. Selainitu, ditemukan pula alat-alat peninggalan
budaya, berupa barang-barang dari tanah liat, teutama perabot rumah tangga.
Mereka telah mampu membuat
barang-barang yang terbuat dari emas dan perak, alat-alat rumah tangga,
alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Kemampuan ini
dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti
bangunan kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas
perak, dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi. Juga
ditemukan alat seperti tombak, pedang, dan anak panah.Di samping itu, ditemukan
juga alat-alat peninggalan budaya berupa barang-barang dari tanah liat,
terutama peralatan rumah tangga.
Dari hasil penggalian di Kota
Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah
torso (arca yang telah hilang kepalanya) dan juga alat-alat rumah tangga dan
senjata.Salah satu torso mula-mula bertangan empat dan berkepala tiga, berdiri
diatas kaki kanan dengan kaki kiri terangkat (patung ini mirip dengan patung
Syiwa Nataraya dari Zaman Kerajaan Cola, India Selatan)[10].
B. peradaban Sungai Gangga
Lembah sungai
Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna.Sungai
tersebut bermata air dari Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota
besar seperti Delhi, Agra, Allahbad, Patna dan Banares melalui wilayah
Bangladesh dan bermuara ke teluk Benggala.Sungai Gangga sendiri bertemu dengan
Sungai Kwen Lun yang tidak menggherankan jika daerah ini subur.Bangsa yang
mendiami wilayah ini adalah bangsa Arya, yang termasuk ras Indo-Jerman.Mereka
datang dri Kaukasus dan menyebar ke arah Timur.
Kebudayaan ini merupakan kebudayaan
campuran antara kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida atau yang lebih
dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. Hal ini disesuaikan dengan nama daerah
tempat bercampurnya dua kebudayaan tersebut.adalah orang-orang Arya. Mereka
berasal dari sekitar Laut Kaspia yang datang memasuki India sekitar 2000 SM di
daerah India Utara[11].Akibat
kedatangan bangsa Arya, bangsa Dravida terdesak dan menyingkir ke India
Selatan.Namun, tidak dapat dihindari terjadinya percampuran antara dua
kebudayaan yang akhirnya melahirkan hinduisme.
Bangsa Arya menguasai daerah subur
di sekitar Sungai Gangga bahkan seluruh daerah di sekitar Lembah Indus. Mereka
menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau daerah Hindustan, artinya tanah
orang Hindu. Daerahnya meliputi sekitar Sungai Gangga, Lembah Yamuna, serta
Lembah Indus. Untuk membatasi adanya percampuran ras, maka diciptakanlah Kasta
serta kewajiban sattie (wanita ikut suami di waktu upacara pembakaran
mayat). Perkawinan antarkasta menjadi salah satu penyebab seseorang dikeluarkan
dari kasta.Orang Arya berada pada kasta brahmana, ksatria, dan sedikit pada
kasta waisya[12].
a. Kasta Brahmana ialah
golongan para ahli agama dan ilmu pengetahuan. Golongan ini paling dihormati
dan biasanya menjadi penasihat raja.
b. Kasta Ksatria
ialah golongan ningrat dan para prajurit. Golongan inilah yang memegang
kekuasaan dan menjalankan pemerintahan.
c. Kasta Waisya ialah golongan pedagang dan petani.
Mereka merupakan golongan yang berusaha, mengeluarkan keringat untuk
menghasilkan perbekalan yang diperlukan oleh semua golongan.
d. Kasta Sudra
ialah golongan buruh kasar dan hamba sahaya.
Agama-agama yang berkembang, meliputi:
a. Agama Hindu.
Agama Hindu memuja dewa-dewa, ada tiga dewa yang paling
terkemuka Dewa Brahma sebagai pencipta alam, Dewa Wisnu sebagai pemelihara
alam, dan Dewa Syiwa sebagai perusak alam. Kitab sucinya disebut Weda.Kitab suci
Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi).
Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa. Empat
bagian Kitab Weda terbagi atas :
1. Reg Weda : Syair-syair pujian
terhadap dewa-dewi
2. Sama Weda : Syair-syair pujian yang
dinyanyikan saat upacara agama
3. Yajur weda : Syair atau doa
pengantar sesaji untuk para dewa
4. Atharwa dewa : Syair-syair yang
berisi mantra yang dipergunakan untukIlmu gaib, sihir, dan berbagai ilmu magis.
Keempat buku
itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.Sungai Gangga di anggap
keramat dan suci oleh umat Hindu.Menurut kepercayaan umat Hindu India, “air
sungai Gangga” dapat mensucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
b. Agama Buddha.
Agama Buddha diajarkan oleh
Sidarta Gautama, putra mahkota kerajaan Kapilawastu di India Utara. Sidarta
Gautama memperoleh pencerahan tentang masalah kehidupan, itulah yang disebut
“Bodh”, sejak itu ia disebut “Budha”, artinya orang yang memperoleh “Bodh”.
Kitab sucinya Tripitaka.
1. Vinaya Pitaka berisi ajaran dan
khotbah sang Budha
2. Sutranata Pitaka berisi
keterangan dan percakapan Budha
3. Abidharma Pitaka berisi
keterangan tentang tata tertib yang harus di laksanakan penganut Budha.
Tempat-tempat suci bagi penganut Buddha, antara lain sebagai berikut:
1.
Kapilawastu (Taman Lumbini) adalah tempat kelahiran Sang Buddha.
2. Bodhgaya
adalah tempat Sidharta menerima penerangan agung (Wahyu).
3. Benares
(Taman Rusa) adalah tempat pertama kali Sidharta menyampaikan ajarannya.
4. Kucinagara adalah
tempat sang Buddha wafat.
Hasil
kesusastraan India yang berupa wiracarita antara lain:
a. Kitab Ramayana
Kitab
ramayana merupakan karangan Resi Walmiki.Menceritakan kisah putra mahkota
bernama Rama putra Raja Dasaratha. Karena ulah ibu tirinya, Rama harus
menjalani pengembaraan ke hutan, dalam pengembaraannya itu istrinya, Dewi
Sinta, diculik oleh Rahwana atau Dasamuka, raja raksasa dari negeri Alengka
(Sri Lanka). Rahwana dicegat oleh Jatayu, burung garuda raksasa, tetapi dapat
dikalahkan oleh Rahwana.Dewi Sinta dilarikan sampai istana Alengka.Dengan
pertolongan kera Sugriwa dan Hanoman, Sri Rama dapat menyerbu Kerajaan
Alengka.Dengan bantuan bala tentara kera akhirnya Rahwana dapat dikalahkan dan
Dewi Sinta dapat diselamatkan.
b. Kitab
Mahabharata
Kitab
Mahabharata karangan Resi Wiyasa.Menceritakan kisah keadaan keluarga besar
Bharata, yang memerintah di kerajaan Hastina.Dua keturunan itu adalah Kurawa
dan Pandawa saling memperebutkan tahta kerajaan. Mula-mula keluarga pandawa
menjalani hukuman dibuang ke hutan selama 12 tahun, dalam pembuangan itu
keluarga Pandawa memperoleh gemblengan ilmu, sehingga kuat lahir dan batin.
Akhirnya terjadi perang saudara yang hebat antara dua turunan itu di medan
perang Kuruksetra. Perang tersebut terkenal sebagai perang Bratayudha, yaitu
perang antara kejahatan (pihak Kurawa) dengan kebaikan (pihak
Pandawa).Akhirnya, Pandawalah yang menang.
C. Kerajaan-kerajaan Di Lembah Sungai Shindu (Indus) dan Gangga
1. Kerajaan Maurya
Kerajaan Maurya
muncul sekitar tahun 324 SM.Candragupta merupakan
raja pertama yang memimpin kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah
kekuasaan kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar
daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya, termasuk daerah Khasmir
di sebelah barat dan lembah sungai Gangga di sebelah timur hanya dalam waktu
singkat.Penguasa terbesar kerajaan Maurya
adalah Raja Asoka, yang memerintah dari sekitar tahun 274-232 SM.
Raja Asoka merupakan cucu
Candragupta Maurya, ia menjadi seorang Budha
sehingga mengabdikan seluruh hidupnya demi tersebarnya Agama Budha di India dan
Srilanka. Semasa kekuasaan Asokalah seni bangunan di India mulai menampakkan
wujudnya.Nama “Asoka” berarti ‘tanpa duka’ dalam bahasa Sansekerta (a –
tanpa, soka – duka).Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuna,
setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang
sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas
wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.
Sepeninggal raja Ashoka kerajaan terpecah belah menjadi
kerajaan kecil.Pada saat abad ke-4 muncul seorang raja yang berhasil
mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu.maka berdiri kerajaan Gupta
dengan Candragupta 1 sebagai rajanya.
2.
Kerajaan
Gupta
Pendiri
Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai
Gangga.Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama
negara, namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang.Masa kejayaan Kerajaan
Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu Candragupta 1).Pada
masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil
dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota kerajaan[13].
Pengganti Raja
Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya.Ia juga
bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama
Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha
di Nalanda.Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur
dan sejahtera.Kesusastraan mengalami masa gemilang.Pujangga yang terkenal pada
masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul "Syakuntala".Perkembangan seni
patung mencapai kemajuan yang juga pesat.Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan
dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-kuil di Syanta.
Dalamperkembangannya
Kerajaan Gupta.Kerajaan ini di anggap zaman keemasan dan zaman klasik
India kuno.Di bawah pemerintahan Gupta, kesusastraan, seni, ilmu pengetahuan,
dan kekayaan harta benda mencapai puncak kebesarannya.Selama ini pula agama
Hindu semakin berpengaruh sebagai agama sebagian besar penduduk India.
Sepeninggal raja Candragupta II, kerajaan ini mulai
mundur.Hampir dua abad India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7M
tampil seorang raja kuat bernama Harshawardana[14].
3.
Kerajaan Harsha
Ibu kota kerajaan Harsha adalah
Kanay. Salah satu rajanya bernama Harshawardana, merupakan seorang pujangga
besar.Pada zamannya kesusastraan dan pendidikan berkembang pesat, dan muncul
pujangga terkenal bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul
Harshacarita[15].
Pada mulanya, Harsha beragama Hindu,
tetapi kemudian ia memeluk agama Budha. Wihara dan Stupa banyak dibangun di
tepi sungai Gangga, tempat-tempat penginapan dan rumah-rumah sakit pun
didirikan untuk memberikan pertolongan dengan Cuma-Cuma.Serta dibangun
candi-candi baru dan perbaikan terhadap candi-candi yang rusak.
Perkembangan
kebudayaan masyarakat lembah sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada
bidang kesenian, kesusastraan, seni pahat dan seni patung berkembang dengan
pesat.Kuil-kuil indah dari Syanta pun dibangun.
Daerah-daerah yang diduduki oleh
bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau
Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah
selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Sesudah masa
pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M, tidak pernah diketahui
adanya raja-raja yang berkuasa.India sendiri pun mengalami masa kegelapan[16].
PENUTUP
KESIMPULAN
India adalah letak dari peradaban
kuno seperti Budaya Lembah Sungai Shindu (Indus) dan Lembah Sungai Gangga yang merupakan
tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme.Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti
dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama
Buddhalahir.Sejarah India adalah sejarah panjang dan
kompleks.Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar
tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di
Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul
bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi
dan kecanggihannya
Bangsa Dravida adalah pedagang
(diatur dengan baik). Mereka mengadakan hubungan dengan daerah lain yang
memiliki peradaban yang cukup tinggi. Kota Mohenjo-Daro dan Harappa merupakan
pusat peradaban bangsa India pada masa lampau.
Candragupta
merupakan raja pertama yang memimpin kerajaan Maurya. Pada masa
pemerintahannya, daerah kekuasaan kerajaan Maurya diperluas ke arah timur,
sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari
kekuasaannya, termasuk daerah Khasmir di sebelah barat dan lembah sungai Gangga
di sebelah timur hanya dalam waktu singkat.
Ashoka
(268-232 SM) merupakan cucu Candragupta Maurya, mengalami masa yang
gemilang.Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai. Namun, setelah ia menyaksikan
korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan. Sejak
saat itu, ia tidak lagi mengadakan peperangan, melainkan bercita-cita ingin
menciptakan perdamain dan kebahagiaan umat.
Lembah sungai
Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna.Sungai
tersebut bermata air dari Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota
besar seperti Delhi, Agra, Allahbad, Patna dan Banares melalui wilayah
Bangladesh dan bermuara ke teluk Benggala.Sungai Gangga sendiri bertemu dengan
Sungai Kwen Lun yang tidak menggherankan jika daerah ini subur.Bangsa yang
mendiami wilayah ini adalah bangsa Arya, yang termasuk ras Indo-Jerman.Mereka
datang dri Kaukasus dan menyebar ke arah Timur.Kebudayaan ini merupakan
kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida atau yang
lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. Hal ini disesuaikan dengan nama
daerah tempat bercampurnya dua kebudayaan tersebut.
Sejarah dilanjutkan
dengan kerajaan
Harsha dengan
ibukotanya adalah
Kanay. Salah satu rajanya bernama Harshawardana, merupakan seorang pujangga
besar.Pada zamannya kesusastraan dan pendidikan berkembang pesat, dan muncul
pujangga terkenal bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul
Harshacarita.
Sesudah masa
pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M, tidak pernah diketahui
adanya raja-raja yang berkuasa.India sendiri pun mengalami masa
kegelapan.Perkembangan kebudayaan masyarakat lembah sungai Gangga mengalami
banyak kemajuan pada bidang kesenian, kesusastraan, seni pahat dan seni patung
berkembang dengan pesat.Kuil-kuil indah dari Syanta pun dibangun.
Daerah-daerah yang diduduki oleh
bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau
Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah
selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Dari sedemikian
banyak budaya dan peninggalan yang di wariskan kepada kita saat ini, menandakan
bahwa India dimasa itu telah mengenal peradaban dan telah hidup berperadaban,
hal ini memberi wawasan dan hikmah bagi kita, yaitu dengan kita mengambil
hikmah masa lalu untuk kita aplikasikan di saat ini dan untuk kita ceritakan
kepada keturunan dan penerus kita di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika,I Wayan, Sejarah
Nasional Indonesia Dan Umum, 2004.
Jakarta: Erlangga.
[1]
http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[2] http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/profil-india/
[3] http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/profil-india/
[4]
http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[5] http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[6]
http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[7]http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[8]http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[9]I Wayan Badrika, SejarahNasional Indonesia Dan
Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 122.
[10]I Wayan Badrika, SejarahNasional Indonesia Dan
Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 122.
[11]http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[12]http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[13]I Wayan Badrika, SejarahNasional Indonesia Dan
Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 124.
[14]Ibid, hlm. 124.
[15]I Wayan Badrika, SejarahNasional Indonesia Dan
Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 124-125
[16]Ibid, hlm. 125.
0 Response to "Makalah Peradaban Kuno India"
Posting Komentar