Makalah Peradaban Kuno India

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam sejarah perkembangan Dunia, dunia berkembang membentuk suatu komunitas-komunias social yang memiliki kebudayaan dan lambat laun menjadikan sebuah peradaban dalam masyarakat tersebut.
Peradaban manusia sendiri terjadi atas dasar adanya komunitas manusia itu, yang berinteraksi, berkomunikasi bahkan bersosialisasi setiap saat. Dan melihat dari letak geografis, kami akan membahas tentang salah satu Negara di wilayah Asia Selatan, yaitu wilayah India yang memiliki banyak nilai peradaban di masa lalu.
Rumusan Masalah
·         Peradababn Sungai Shindu
·         Peradaban Sungai Gangga
·         Kerajaan-kerajaan Di Lembah Sungai Shindu Dan Gangga
Tujuan Penulisan
Dalam pembahasan makalah kali ini, akan mengupa sedikit tentang peradaban India masa kuno, antara perdaban sungai Shindu (Indus) dan peradaban sungai Gangga secara lebih deka, dan sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah Dunia Klasik.




PERADABAN KUNO INDIA

India merupakan suatu wilayah yang besar dan luas yang terletak di sebelah selatan Benua Asia.India memiliki kekayaan alam dan memiiliki nilai budaya yang tinggi, sehingga dikenal oleh berbagai bangsa sejak beribu tahun yang lalu. Dalam perkembangan sejarah India terdapat pusat-pusat peradaban yang tertua yaitu, Kebudayaan Lembah Sungai Indus tahun 4000-3000 SM dan Kebudayaan Lembah Sungai Gangga tahun 1000 SM. Kedua kebudayaan tersebut berpusat di lembah sungai yang subur[1].
India terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina, Myanmar.Banglades, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.
Disebelah timur India berbatasan dengan Myanmar yang dibatasi oleh kaki Pegunungan Himalaya. Pada bagian ini India mengelilingi hamper seluruh bagian negara Bangladesh. Di sebelah barat India berbatasan dengan Pakistan dan laut barat.Di bagian utara, India berbatasan dengan Nepal, Rusia, dan China.Di sebalah selatan, negara ini berbatasan dengan Samudra Hindia.
India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Sungai Shindu (Indus) dan Lembah Sungai Gangga yang merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme. Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya sebelum meraih kemerdekaan pada 1947[2].Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddhalahir.Sejarah India adalah sejarah panjang dan kompleks.Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya[3].
A. Peradaban Sungai Indus
Peradaban Lembah Indus terdapat di India sekarang berada diwilayah negara Pakistan. Kebudayaan Indus (Sindhu) berkembang antara tahun 3000 SM – 1000 SM, wujudnya berupa kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa. Kebudayaan Indus ini didukung oleh bangsa Dravida yang berbadan pendek, berhidung pesek, berkulit hitam, berambut keriting.Kebudayaan Indus berhasil diteliti oleh seorang arkeolog Inggris, Sir John Marshal, yang dibantu Banerji (orang India)[4].
Kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap masyarakat.Pada saat itu bangsa Dravida sudah mengenal sistim kepercayaan menyembah banyak dewa (polytheisme) serta segala sesuatu yang dianggap keramat. Jenis kepercayaan yang dianut adalah sebagai berikut[5]:
1) Pemujaan terhadap dewa
Masyarakat Lembah Sungai indus menyembah para dewa dan dewi terutama Dewi Ibu yang terbuat dari tanah liat
2) Pemujaan terhadap hewan
Dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Pemujaan terhadap hewan-hewan cerita yang bentuknya setengah manusia setengah hewan
2. Hewan yang dianggap sebagai penjaga kota(hewan bertanduk)
3. Hewan-hewan yang terdapat di alam(Gajah, Singa,dll)
4. Pemujaan terhadap pohon, api, petir, matahari, dan sungai besar
Contohnya adalah pohon pipal dan beringin yang oleh umat Buddha dianggap pohon suci, binatang yang dipuja adalah gajah dan buaya[6].
Mata pencaharian bangsa Dravida adalah bercocok tanam, yang dibuktikan dengan ditemukannya cangkul, kapak, dan patung Dewi Ibu yang dianggap lambang kesuburan.Hasil pertanian berupa gandum dan kapas.Untuk meningkatkan hasil pertanian maka dibuatlah saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian yang menunjukan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi.Hasil pertanian yang terutama adalah padi, gandum, gula jelai, kapas, dan teh.Dalam perdagangan terlihat adanya hubungan dengan Sumeria di Lembah Eufrat dan Tigris, yang diperdagangkan adalah keramik dan permata.
Pemerintahan Lembah Sungai Indus dipegang oleh Kepala Suku, kemudian berkembang menjadi sistem pemerintahan desa. Pemukiman makin padat sehingga membentuk pemerintahan kota. Peraturan tentang tata kota dipatuhi oleh penduduknya dengan baik.Masyarakat di Mohenjodaro merupakan masyarakat kota dan penduduknya terdiri dari empat tipe rasial, yaitu sebagai berikut[7]:  
1)      Proto Australoid                        3)      Musyalah
2)      Mediterania                    4)      Alpionid
Adapun penggolongan masyarakat terdiri atas sebagai berikut :
1)      Penggolongan terpelajar                        3)      Golongan pedagang dan seniman
2)      Golongan prajurit                                   4)      Golongan pekerja keras atau pelayan
Tata kota, sanitasi, serta kebersihan dan kesehatan dari perencanaan kota dapat dibuktikan dengan adanya[8]:
1) Bangunan rumah dibuat tinggi berdasarkan petunjuk kesehatan,
2) Bangunan rumah dibuat seragam dari batu bata,
3) Bangunan tidak ada yang menjorok ke depan, dan
4) Saluran air dibangun sesuai dengan syarat kesehatan.
Kebudayaan Indus runtuh pada tahun 1000 SM disebabkan oleh:
1) Adanya bencana banjir dari Sungai Indus (Sindhu);
2) Adanya penyerangan bangsa Arya.
Di bidang perekonomian, mereka telah mengadakan hubungan dagang dengan Sumeria di Mesopotamia dan bangsa-bangsa dari negeri lainnya.Hal itu dibuktikan dengan penemuan benda-benda dari lembah sungai Shindu (Indus).
Kota Sutkagedon merupakan kota perbatasan yang terletrak di Balikhistan dan merupakan kota yang  memegang peranan penting dalam perdagangan antara masyarakat lembah sungai Shindu (Indus) dengan bangsa Sumeria. Perdagangan ini dapat dilaksanakan dengan dua cara. Pertama, dengan jalan laut.Dapat dibuktikan melalui sebuah meterial dan pecahan benda-benda yang membuat gambar perahu layar.Kedua, dengan jalan darat yang dapat dilaksanakan dengan mempergunakan tenaga kuda maupun unta.Hai ini dapat di buktikan dengan ditemukannya Terracotta kareta kecil (tanah liat yang dibakar)[9].
Masyarakat pada masa ini telah mampu membuat barang-barang yang terbuat dari emas dan perak, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Kemampuan ini dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Mohenjo-Daro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas perak, dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi serta ditemukan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang dan anak panah. Selainitu, ditemukan pula alat-alat peninggalan budaya, berupa barang-barang dari tanah liat, teutama perabot rumah tangga.
Mereka telah mampu membuat barang-barang yang terbuat dari emas dan perak, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Kemampuan ini dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas perak, dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi. Juga ditemukan alat seperti tombak, pedang, dan anak panah.Di samping itu, ditemukan juga alat-alat peninggalan budaya berupa barang-barang dari tanah liat, terutama peralatan rumah tangga.
Dari hasil penggalian di Kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah torso (arca yang telah hilang kepalanya) dan juga alat-alat rumah tangga dan senjata.Salah satu torso mula-mula bertangan empat dan berkepala tiga, berdiri diatas kaki kanan dengan kaki kiri terangkat (patung ini mirip dengan patung Syiwa Nataraya dari Zaman Kerajaan Cola, India Selatan)[10].
B. peradaban Sungai Gangga
Lembah sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna.Sungai tersebut bermata air dari Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahbad, Patna dan Banares melalui wilayah Bangladesh dan bermuara ke teluk Benggala.Sungai Gangga sendiri bertemu dengan Sungai Kwen Lun yang tidak menggherankan jika daerah ini subur.Bangsa yang mendiami wilayah ini adalah bangsa Arya, yang termasuk ras Indo-Jerman.Mereka datang dri Kaukasus dan menyebar ke arah Timur.
Kebudayaan ini merupakan kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida atau yang lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. Hal ini disesuaikan dengan nama daerah tempat bercampurnya dua kebudayaan tersebut.adalah orang-orang Arya. Mereka berasal dari sekitar Laut Kaspia yang datang memasuki India sekitar 2000 SM di daerah India Utara[11].Akibat kedatangan bangsa Arya, bangsa Dravida terdesak dan menyingkir ke India Selatan.Namun, tidak dapat dihindari terjadinya percampuran antara dua kebudayaan yang akhirnya melahirkan hinduisme.
Bangsa Arya menguasai daerah subur di sekitar Sungai Gangga bahkan seluruh daerah di sekitar Lembah Indus. Mereka menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau daerah Hindustan, artinya tanah orang Hindu. Daerahnya meliputi sekitar Sungai Gangga, Lembah Yamuna, serta Lembah Indus. Untuk membatasi adanya percampuran ras, maka diciptakanlah Kasta serta kewajiban sattie (wanita ikut suami di waktu upacara pembakaran mayat). Perkawinan antarkasta menjadi salah satu penyebab seseorang dikeluarkan dari kasta.Orang Arya berada pada kasta brahmana, ksatria, dan sedikit pada kasta waisya[12].
a. Kasta Brahmana ialah golongan para ahli agama dan ilmu pengetahuan. Golongan ini paling dihormati dan biasanya menjadi penasihat raja.
b. Kasta Ksatria ialah golongan ningrat dan para prajurit. Golongan inilah yang memegang kekuasaan dan menjalankan pemerintahan.
c. Kasta Waisya ialah golongan pedagang dan petani. Mereka merupakan golongan yang berusaha, mengeluarkan keringat untuk menghasilkan perbekalan yang diperlukan oleh semua golongan.
d. Kasta Sudra ialah golongan buruh kasar dan hamba sahaya.
Agama-agama yang berkembang, meliputi:
a.       Agama Hindu.
Agama Hindu memuja dewa-dewa, ada tiga dewa yang paling terkemuka Dewa Brahma sebagai pencipta alam, Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam, dan Dewa Syiwa sebagai perusak alam. Kitab sucinya disebut Weda.Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa. Empat bagian Kitab Weda terbagi atas :
1. Reg Weda : Syair-syair pujian terhadap dewa-dewi
2. Sama Weda : Syair-syair pujian yang dinyanyikan saat upacara agama
3. Yajur weda : Syair atau doa pengantar sesaji untuk para dewa
4. Atharwa dewa : Syair-syair yang berisi mantra yang dipergunakan untukIlmu gaib, sihir, dan berbagai ilmu magis.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.Sungai Gangga di anggap keramat dan suci oleh umat Hindu.Menurut kepercayaan umat Hindu India, “air sungai Gangga” dapat mensucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
b. Agama Buddha.
Agama Buddha diajarkan oleh Sidarta Gautama, putra mahkota kerajaan Kapilawastu di India Utara. Sidarta Gautama memperoleh pencerahan tentang masalah kehidupan, itulah yang disebut “Bodh”, sejak itu ia disebut “Budha”, artinya orang yang memperoleh “Bodh”. Kitab sucinya Tripitaka.
1. Vinaya Pitaka berisi ajaran dan khotbah sang Budha
2. Sutranata Pitaka berisi keterangan dan percakapan Budha
3. Abidharma Pitaka berisi keterangan tentang tata tertib yang harus di laksanakan penganut Budha.
Tempat-tempat suci bagi penganut Buddha, antara lain sebagai berikut:
1. Kapilawastu (Taman Lumbini) adalah tempat kelahiran Sang Buddha.
2. Bodhgaya adalah tempat Sidharta menerima penerangan agung (Wahyu).
3. Benares (Taman Rusa) adalah tempat pertama kali Sidharta menyampaikan ajarannya.
4. Kucinagara adalah tempat sang Buddha wafat.
Hasil kesusastraan India yang berupa wiracarita antara lain:
a. Kitab Ramayana
Kitab ramayana merupakan karangan Resi Walmiki.Menceritakan kisah putra mahkota bernama Rama putra Raja Dasaratha. Karena ulah ibu tirinya, Rama harus menjalani pengembaraan ke hutan, dalam pengembaraannya itu istrinya, Dewi Sinta, diculik oleh Rahwana atau Dasamuka, raja raksasa dari negeri Alengka (Sri Lanka). Rahwana dicegat oleh Jatayu, burung garuda raksasa, tetapi dapat dikalahkan oleh Rahwana.Dewi Sinta dilarikan sampai istana Alengka.Dengan pertolongan kera Sugriwa dan Hanoman, Sri Rama dapat menyerbu Kerajaan Alengka.Dengan bantuan bala tentara kera akhirnya Rahwana dapat dikalahkan dan Dewi Sinta dapat diselamatkan.
b.      Kitab Mahabharata
Kitab Mahabharata karangan Resi Wiyasa.Menceritakan kisah keadaan keluarga besar Bharata, yang memerintah di kerajaan Hastina.Dua keturunan itu adalah Kurawa dan Pandawa saling memperebutkan tahta kerajaan. Mula-mula keluarga pandawa menjalani hukuman dibuang ke hutan selama 12 tahun, dalam pembuangan itu keluarga Pandawa memperoleh gemblengan ilmu, sehingga kuat lahir dan batin. Akhirnya terjadi perang saudara yang hebat antara dua turunan itu di medan perang Kuruksetra. Perang tersebut terkenal sebagai perang Bratayudha, yaitu perang antara kejahatan (pihak Kurawa) dengan kebaikan (pihak Pandawa).Akhirnya, Pandawalah yang menang.

C. Kerajaan-kerajaan Di Lembah Sungai Shindu (Indus) dan Gangga
1. Kerajaan Maurya
Kerajaan Maurya muncul sekitar tahun 324 SM.Candragupta merupakan raja pertama yang memimpin kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya, termasuk daerah Khasmir di sebelah barat dan lembah sungai Gangga di sebelah timur hanya dalam waktu singkat.Penguasa terbesar kerajaan Maurya adalah Raja Asoka, yang memerintah dari sekitar tahun 274-232 SM.
Raja Asoka merupakan cucu Candragupta Maurya, ia menjadi seorang Budha sehingga mengabdikan seluruh hidupnya demi tersebarnya Agama Budha di India dan Srilanka. Semasa kekuasaan Asokalah seni bangunan di India mulai menampakkan wujudnya.Nama “Asoka” berarti ‘tanpa duka’ dalam bahasa Sansekerta (a – tanpa, soka – duka).Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuna, setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.
Sepeninggal raja Ashoka kerajaan terpecah belah menjadi kerajaan kecil.Pada saat abad ke-4 muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu.maka berdiri kerajaan Gupta dengan Candragupta 1 sebagai rajanya.
2.      Kerajaan Gupta
Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga.Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama negara, namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang.Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu Candragupta 1).Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota kerajaan[13].
Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya.Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda.Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur dan sejahtera.Kesusastraan mengalami masa gemilang.Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul "Syakuntala".Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat.Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-kuil di Syanta.
Dalamperkembangannya Kerajaan Gupta.Kerajaan ini di anggap zaman keemasan dan zaman klasik India kuno.Di bawah pemerintahan Gupta, kesusastraan, seni, ilmu pengetahuan, dan kekayaan harta benda mencapai puncak kebesarannya.Selama ini pula agama Hindu semakin berpengaruh sebagai agama sebagian besar penduduk India.
Sepeninggal raja Candragupta II, kerajaan ini mulai mundur.Hampir dua abad India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7M tampil seorang raja kuat bernama Harshawardana[14].
3.      Kerajaan Harsha
Ibu kota kerajaan Harsha adalah Kanay. Salah satu rajanya bernama Harshawardana, merupakan seorang pujangga besar.Pada zamannya kesusastraan dan pendidikan berkembang pesat, dan muncul pujangga terkenal bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita[15].
Pada mulanya, Harsha beragama Hindu, tetapi kemudian ia memeluk agama Budha. Wihara dan Stupa banyak dibangun di tepi sungai Gangga, tempat-tempat penginapan dan rumah-rumah sakit pun didirikan untuk memberikan pertolongan dengan Cuma-Cuma.Serta dibangun candi-candi baru dan perbaikan terhadap candi-candi yang rusak.
Perkembangan kebudayaan masyarakat lembah sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian, kesusastraan, seni pahat dan seni patung berkembang dengan pesat.Kuil-kuil indah dari Syanta pun dibangun.
Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Sesudah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M, tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa.India sendiri pun mengalami masa kegelapan[16].





PENUTUP
KESIMPULAN

India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Sungai Shindu (Indus) dan Lembah Sungai Gangga yang merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme.Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddhalahir.Sejarah India adalah sejarah panjang dan kompleks.Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya
Bangsa Dravida adalah pedagang (diatur dengan baik). Mereka mengadakan hubungan dengan daerah lain yang memiliki peradaban yang cukup tinggi. Kota Mohenjo-Daro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau.
Candragupta merupakan raja pertama yang memimpin kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya, termasuk daerah Khasmir di sebelah barat dan lembah sungai Gangga di sebelah timur hanya dalam waktu singkat.
Ashoka (268-232 SM) merupakan cucu Candragupta Maurya, mengalami masa yang gemilang.Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan. Sejak saat itu, ia tidak lagi mengadakan peperangan, melainkan bercita-cita ingin menciptakan perdamain dan kebahagiaan umat.
Lembah sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna.Sungai tersebut bermata air dari Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahbad, Patna dan Banares melalui wilayah Bangladesh dan bermuara ke teluk Benggala.Sungai Gangga sendiri bertemu dengan Sungai Kwen Lun yang tidak menggherankan jika daerah ini subur.Bangsa yang mendiami wilayah ini adalah bangsa Arya, yang termasuk ras Indo-Jerman.Mereka datang dri Kaukasus dan menyebar ke arah Timur.Kebudayaan ini merupakan kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida atau yang lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. Hal ini disesuaikan dengan nama daerah tempat bercampurnya dua kebudayaan tersebut.
Sejarah dilanjutkan dengan kerajaan Harsha dengan ibukotanya adalah Kanay. Salah satu rajanya bernama Harshawardana, merupakan seorang pujangga besar.Pada zamannya kesusastraan dan pendidikan berkembang pesat, dan muncul pujangga terkenal bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita.
Sesudah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M, tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa.India sendiri pun mengalami masa kegelapan.Perkembangan kebudayaan masyarakat lembah sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian, kesusastraan, seni pahat dan seni patung berkembang dengan pesat.Kuil-kuil indah dari Syanta pun dibangun.
Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Dari sedemikian banyak budaya dan peninggalan yang di wariskan kepada kita saat ini, menandakan bahwa India dimasa itu telah mengenal peradaban dan telah hidup berperadaban, hal ini memberi wawasan dan hikmah bagi kita, yaitu dengan kita mengambil hikmah masa lalu untuk kita aplikasikan di saat ini dan untuk kita ceritakan kepada keturunan dan penerus kita di masa depan.














DAFTAR PUSTAKA

Badrika,I Wayan, Sejarah Nasional  Indonesia Dan Umum, 2004. Jakarta: Erlangga.




[1] http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[2] http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/profil-india/
[3] http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/profil-india/
[4] http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[5] http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[6] http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[7]http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[8]http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[9]I Wayan Badrika, SejarahNasional  Indonesia Dan Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 122.
[10]I Wayan Badrika, SejarahNasional  Indonesia Dan Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 122.
[11]http://saefulhistory-sejarah-saefulhistory.blogspot.com/2012/02/peradaban-india-kuno.html
[12]http://missvenlybiebs.worldpress.com/2012/02/30/makalah-perdaban-kuno-di-india-dan-china/
[13]I Wayan Badrika, SejarahNasional  Indonesia Dan Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 124.
[14]Ibid, hlm. 124.
[15]I Wayan Badrika, SejarahNasional  Indonesia Dan Umum, 2004. Jakarta, Erlangga, hlm. 124-125
[16]Ibid, hlm. 125.

Related Posts :

0 Response to "Makalah Peradaban Kuno India"

Posting Komentar